Mancing Kepantai KUNDI
dan Sungai Belanak
Seperti biasanya setiap tahun sekali pada musim
panas datang Juli dan agustus puncaknya jadi kalo didesa saya itu dinamakan
musim (tengare), artinya musim panas, diwaktu musim inilah air-air kering
tingal sumur (perigi) dirawa-rawa dan
dibulan-bulan juli agustus ini juga panen lada (sahang orang ditempat saya
menamai nya)
Waktu sudah
semakin sore kami berlapan aku, adek-adek ku Abubakar, Fikri dan temen-teman
aku robet (roma), juju, hatta, mulet (karmono), buntet (ariyanto) kami
berangkat dari mandong jam 2 lewat, mandong itu nama dusun ku, mampir sebentar
kerumah yang ada didesa, dirumah ku yg ada didesa itu kami berkumpul lebih
kurang jam 3 tiga kami berangkat menuju pantai. Pantai kundi itu tidak jauh
dari rumah ku perjalanan 20-30 menit sampai apalagi sekarang jalannya sudah di
aspal tidak seperti dulu berlobang dan berdebu. . .. kelihatan banget desanya.
Sudah lama tidak
kepantai dan mancing dipantai (laut kundi) air mulai pasang kamipun bersiap
untuk menjulurkan pancing kami sudah hampir 2 jam tidak ada satupun ikan yang
memakan upan kami sedangkan adek ku abubar, fikri dan temen q robet (roma)
menjaring ikan lumayan banyak dapetnya macem-macem ikannya salah satunya ikan
gelama (gelame kalo didesa kami orang menamainya) aku juga kurang tahu jenis-jenis
ikan kecuali ikan kerapu pare, dan jenis-jenis udang sudah lama tak kepantai
rasanya sedikit aneh . .. melihat
karang-karang gelombang pepohonan yang rindang yang ada dipantai kundi.
Pertama kami berjalan menuju ketengah-tengah laut
(pantai) kami airnya masih jauh pasang belum tiba, tapi dengan cepat sekali air
laut pasang karang yang tadinya masih tinggi kini, sudah mulai tergelam aku
mulai menepi jam sudah menujukkan 4 lewat tapi aku juga belum dapat ikang,
teman-teman juga belum dapat.
Akhirnya sebagian sudah pada pulang, mungkin ini mempersiapkan buka puasa
atau males karena ikan tidak ada yang menarik gail kami (pancing) hari ini
hanya aku sendiri yang dapat ikan, ikan
semilang orang menamainya ikannya itu mirip ikan lele kalau di air tawar, sekarang
jam sudah menunjukkan 16.30 WIB kami bersiap untuk pulang.
(next. . . mancing disungai belanak
desa air menduyung: desa kundi bersatu kabupaten bangka barat indonesia).
efisod: Sungai Belanak
Selanjutnya
mancing disungai belanak, sungai belanak itu masih dekat dengan desa kundi,
tapi sekarang sudah kayak pemekaran itu jadinya dibagi menjadi 3 desa bukit
trak, desa kundi dan desa air menduyung.
Mancing ke sungai air mendunyung
sungai belanak, kami berlima aku, adek
ku fikri, sepupu sapri (sluder), temen Yudi, duki.
Terlihat
dipoto fikri, baju coklat pakai (terindak), bakar pakai baju putih muka
tertutup seperti ninja, pakai jaket biru sluder (sapri)
Kondisi
sungai mulai pasang jarak dari pantai (laut) lebih kurang 10kg
Hari
itu kami tidak mendapatkan ikan mungkin airnya tidak pas jadi ikannya pada
males makan gail kami (pancing), tapi adek aku dapat satu ikan duri 1 kecil
mungkin dua jari ukuran
jari. . . selanjutnya kami bergegas pulang walupun baru
jam 4 sore wilayah kundi bangka dan sekitar kami pulang dengan tangan kosong
tanpa hasil.
Untuk selanjutnya kami berencana mencing kelaut (pantai) Tanjung tadah
muda-mudahan besok akan mendapatkan hasil yang banyak . .
Next . . .
(Mancing pantai tanjung)
(edisi: sungai belanak)
Efisod: Mancing ke Pantai Tanjung Tadah
Tengah
hari belum sampai. . .
Kami
bersiap-siap macing kepantai tanjung tadah, lokasinya berada di desa air
menduyung, kundi bersatu bangka barat Indonesia jam menunjukkan pukul 11 lewat
12 menit, biasalah setelah pulang dari nyadap karet.
Aku
bersama adek-adek fikri, abubakar dan teman-teman hatta, buntet (Ariyanto) kami
nemempuh jarak lebih kurang 5kilo dari desa kundi karena jalannya masih melewati
hutan riba yang masih alami belum pernah ditebang oleh masyarakat disini dan
hutan itu juga masih terlihat angker . . . pohon yang berukuran besar-besar.
Terlihat sedang memancing abubakar.
dari dasar pantai batu yang menanjung ketengah kira-kira 200meter.
Pohon di tegah-tegah batu karang masih bertahan walaupun setiap hari diterjang gelombang dan angin kencang.
Terlihat sedang memancing abubakar.
dari dasar pantai batu yang menanjung ketengah kira-kira 200meter.
Pohon di tegah-tegah batu karang masih bertahan walaupun setiap hari diterjang gelombang dan angin kencang.
Di pantai ( laut ), Tanjung tadah ini memang terkenal dengan ikan udangnya karena karang-karang disana masih alami, batu yang menanjung ketengah karena itulah dinamakan laut tanjung tadah.
Terlihat
dari poto hatta yang berdiri tangan dipinggan, buntet yang duduk dibatu dan
abubakar pake topo merah baju putih-putih biru poto-poto ini hanya aku ambil
pake hp nokia 2700 kamera 2.0 px ada tambahan edit potoshop pada levels
pecahayaan . . .
Untuk
kali ini kami lumayan dapat banyak karena airnya pas dalam bahasa jerieng kundi
akor. Batu-batunya yang menanjung ketengah pantai, mangkanya dinamakan pantai
tanjung
tadah, ikan yang kena pancing dan jala lumayan banyak . .. akhirnya kali ini kami pulang tidak dengan
tangan kosong.
Beginilah
kehidupan didesa kundi bangka barat propinsi kepulauan bangka belitung
Indonesia. Masyarakatnya banyak petani.
Cerita selanjutnya
dengan hati sedikit gembira kami bisa membawa pulang sedikit hasil tangkapan dengan mengunakan pancing, ikan hasil tangkapan kami masih segar-segar lho!!
karena belum ada proses pembekuan, pengawetan.
Cerita selanjutnya
dengan hati sedikit gembira kami bisa membawa pulang sedikit hasil tangkapan dengan mengunakan pancing, ikan hasil tangkapan kami masih segar-segar lho!!
karena belum ada proses pembekuan, pengawetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar