.fb_like_box { -moz-border-radius:5px 5px 5px 5px; border-radius:10px; background:#f5f5f5; border:1px dotted #ddd; margin-bottom:10px; padding:10px; width:500px; height:20px; }

Kamis, 05 Juli 2012

mudah sekali


Setan Tertawa...
Terbahak-bahak. . . .
Ketika anak manusia melakukan kesalahan, perbuatan yang disenangi mahluk berapi itu
Dengan berbaju seragam HITAM hidung runcip, bertanduk rancung itulah mahluk pengoda yang paling ditakutkan di muka bumi ini paling
hebat, setan namanya
saat bersamaan penjelmaannya terjadi meniru apapun dia bisa bentuk wanita cantik, bentuk binatang dan bentuk apapun
ketika sesuatu kaum, insan, pasangan melakukan kesalahan besar
itulah keinginnya dan misi utamanya menjerumuskan anak cucu nabi adam untuk mengikutinya kedalam neraka

kita harus mesti extra hati-hati kali ini dalam melangkah jangan mengulangi kesalahan yang kedua kalinya apalagi itu kesalahan yang sama

semua yang kita lakukan apalagi itu perbuatan dosa tidak akan pernah ada habisnya tetapi kalau kita ingin berbuat baik sedikit saja berat sekali, pikirkan sebelum mengambil setiap langkah karena itu akan menjadi dampak positif & negatifnya tentang kita nanti. . .

Senin, 02 Juli 2012

Tidak mengerti


Aku yang tidak mengerti diriku::..
Ingin ku meminta kepadamu, sudikah engkau menungguku hingga aku siap dengan tegak meminangmu dan kau pun siap dengan pinanganku???
Namun wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kadang aku berpikir semua pasti berlalu dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu, tetapi ada ketakutan dalam diriku bila aku melupakanmu… 
aku takut tak akan pernah lagi menemukan dirimu dalam diri mereka-mereka yang lain.
Wahai engkau....
yang telah melumpuhkan hatiku, ijinkan aku menutup surat atau pun cerita kita ini dan biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita. Mungkin nanti saat dimana mungkin kau telah menimang cucu-mu dan aku juga demikian,
mungkin kita akan saling tersenyum bersama mengingat kisah kita yang tragis dalam perpisahan ini. 
Atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk merajut jalan menuju keindahan sebahagian dari iman, kita akan tersenyum bersama betapa akhirnya kita berbuka setelah menahan perih rindu yang begitu mengguncang jiwa.
Wahai engkau. . . .
yang telah melumpuhkan hatiku, 
mintalah kepada 
Tuhan-mu, 
Tuhan-ku, 
dan 
Tuhan semua manusia akhir yang terbaik terhadap kisah kita. 
Memintalah kepada-Nya agar iman yang tipis ini mampu bertahan, memintalah kepada-Nya agar tetap menetapkan malu ini pada tempatnya.
Wahai engkau yang sekarang kucintai, 
semoga hal yang terjadi ini bukanlah sebuah DOSA.