.fb_like_box { -moz-border-radius:5px 5px 5px 5px; border-radius:10px; background:#f5f5f5; border:1px dotted #ddd; margin-bottom:10px; padding:10px; width:500px; height:20px; }

Kamis, 28 Maret 2013

GUA CEMARA

BANTUL, GUA CEMARA

Yogyakarta Indonesia. Hari ini cuaca begitu cerah bertempat hari minggu 24-maret-2013, aku bersama andre sudah merencanakan sebelumnya mau main kepantai, andre sudah janji sama temannya mau ketemu di Bantul. Jam 13.30. aku bersama andre menuju Kota Bantul. Dalam hati ku masih menebak-nebak bagaimana kota bantul itu dan Gua Cemara, apakah banyak pengunjung, atau nanti jangan-jangan hanya kami berdua sama andre.
Gagal sudah ketemu temennya andre karena katanya ibuk-nya lagi sakit, temenya andre itu si Yutie katanya namanya, jadi kami tak bisa bertemu dan main bareng dehh! sama si Yutie yang ada di kota Bantul itu...

Dengan hati yang agak sedih, kecewa. Akhirnya kami berdua memberanikan diri dengan bertanya-tanya, entar jalannya dimana menuju Gua Cemara, dengan memakai kendaraan roda dua, mas Andre, YAMAHA V-SION- baru beli kemaren jadi kami sangat dengan pedenya!! . . apalagi nanti akan menemukan Gua Cemara di kota Bantul itu.

 Oi ya!! Sahabat

Bantul itu tidak terlalu jauh kog dari kota Yogyakarta paling—paling 2jam perjalanan saja, itu aja banyak lampu Merah, Kuning, dan Hijau yang harus kita lewati karena mas Andre sudah lihai mengendara motor roda dua, tidak ada kesulitan lagi, bila jalan agak sepi dan lurus kami bisa menembus 105 km dan rata-rata 75-89km .. .

Untuk kearah Gua Cemara sudah ada penunjuk jalan. ternyata Gua Cemara itu Pantai, saya kira Gua, kenapa !! dinamakan Gua Cemara?, karena pohon cemara yang banyak disamping pantai itu saking suburnya menutupi seperti Gua. Saat kami pertama kali datang disambut dengan pohon-pohon cemara, yang hijau halus daunnya, batangnya agak kecokelat-cokelatan di tambah dengan suasana ombak yang gemuruh membuat hati kami ingin segera kepinggiran pantai itu, walaupun berdua saja kami sangat menikmati keindahanya menyempatkan berpoto-poto sebelum menuju kepantai.



Sebelum menuju pingiran pantai


Saat dipingiran pantai Gua Cemara



Di tengah-tengah pepohonan Cemara.

Setelah disambut dengan keindahan-keindahan pepohonan cemara, aku dia andre kami berdua melihat menara yang lumayan deket tapi katanya namanya itu deket  pantai Samas. Tapi dari Panati Gua Cemara sudah deket. Menara itu terlihat menjulang tinggi kelangit rasanya ingin sekali kami berdua cepat-cepat naik kemenara mercu suar. Akhirnya kami berdua bisa naik kesana tapi harus membayar RP500o (lima ribu rupiah) cukup murah lah. . sesampainya kami dipuncak tertinggi diatas sana melihat keindahan panorama pantai dan alunan angin sangat kencang... sehingga harus memegang dengan erat dan kuat. Tercapainya keinginan kami rasanya ingin membawa pulang semua ke indahan dari atas sana . . .


Menikmati angin dari atas mercusuar Pantai samas Bantul

-Mas Andre-

MERCU SUAR PENGAMANAN PANTAI SAMAS BANTUL BERDIRI TAHUN 1994 DENGAN KETINGGIAN 54 METER DIATAS PERMUKAAN LAUT.

Ukay lah inilah sedikit cerita, hari ini dengan nantikan cerita-cerita selanjutnya yang lebih menarik.

-Terimakasih atas kunjungannya-


Selasa, 12 Maret 2013

NUGEL ume


NUGAL UME
(menanam padi diladang)
Setiap tahun sekali pada musim panas di desa yang pada umumnya berladang (menugal ume), kalo di jawa bersawah. Walaupun sebernya di desa juga sudah mulai bersawah, semenjak adanya orang-orang jawa mulai migrasi kepulau bangka belitung.
Karena tahun-ketahun cuaca mulai tidak pasti dan banyak sekali tanda-tanda perubahan terutama di desa kundi kecamatan simpang teritip kabupaten Bangka Barat, Provinsi kepulauan Bangka Belitung yang dulu semenjak saya masih kecil setiap tahun-tahunnya itu pasti ada musim-musim tertentu seperti musim buah durian, rambutan, jeruk, mangga, dan lain—lain. Tapi untuk beberapa tahun ini salah satu nya adalah jeruk dan rambutan sudah mulai tidak berbuah lagi kalo ditempat saya desa kundi, entah ini mungkin inilah salah satu perubahan yang terlihat sekali, kalo dulu masyarakat desa berbondong-bondong dari kecamatan mencari buah jeruk ke—kebun bapak saya. . . . hehe!! Malah cerita kebun bapak saya. . . .
Kembali lagi keladang menugal ume yang dulu masyarakat desa ini berbondong-bondong untuk menugal ume (menanam padi di ladang), jauh dari desa bahkan sampai membuat rumah tingal sementara di tengah—tengah ladang, sekarang tidak seperti itu lagi mungkin hampir—hampir sudah tidak ada lagi hanya ada beberapa bagian keluarga saja, yang masih menanam padi di ladang itu mungkin ditingalkan karena sudah diagab kuno sebagian orang berpikir instan tingal beli saja beras . . .. mungkin juga kemalasan dari akibat kemajuan teknologi ke desa sehingga anak—anak muda desa dan orang tua sudah sangat—sangat sulit mengajak anak—anak mereka untuk bekerja seperti nugal ume (berladang), karena diagab tidak modern lagi, semuanya ingin serba instan. Seperti anak—anak desa dan orang tua mungkin  sedikit terkejut dengan kedatangan teknologi kedesa sehingga semuanya berubah sangat cepat dan drastis, mustinya pemerintahan memasukkan teknologi ke-desa diiringi juga dengan pembekalan-pembekalan untuk putra dan putri desa sehingga tidak berubahnya sifat dan prilaku untuk menghargai dan menghormati yang lebih tua.
Ini ada beberapa buah poto yang sempat saya abadikan dengan kamera poket punya teman saya bang budun . . .

Terlihat dari kanan berpakaian kebiru-biruan bang budun memakai topi koboi (koboi insyaf kali hehe!!), yang paling depan ini Dono ehh!! Salah Doni maksud saya pakaian agak gelap topinya TERINDAK dalam bahasa jerieng desa kundi dan yang paling belakang itu Vian.
Selanjutnya . .. . ..


Nah!! Ini saya yang lagi gaya—gayaan kayak patung Sukarno di kota mentok haha— maaf ya potonya gak ganteng soalnya tadi saya buru—buru gak sempat dandan hhe!! kayak cewek aja kali yaa..... atau mau jadi artis poto model apa.
Gak kog cuma poto model untuk menunggu padi aja nanti kalo dia sudah mengurai (mengurai itu sudah mengeluarkan buah) agar aman dari burung—burung terutama emprit . . .


Vian lagi memenih padi, adalah memasukan biji—biji padi kelobang yang sudah di tugal, di buat lobang sekitar 5cm kedalamannya kalo di ukur dengan jari telunjuk setengahnya jari telunjuk orang dewasa di Asia (desa kundi). Ladang itu harus melalui beberapa proses pertama kayu—kayu itu ditebang dulu kemudian tentukan luasnya berapa! Dan kemudian di bakar habis itu langsung dech!! rame—rame menugal benih padinya.

Ceritanya sampai disini dulu ya .. .
Terimakasih sudah singah . ..






Senin, 04 Maret 2013

SOLO hari ini


2 Nenek Di Kereta
Solo, hujan deras hari ini, sudah siap-siap untuk berangkat kestasiun kereta PURWOSARI, Surakarta (Solo). Harus ditunda beberapa menit karena ini baru saja hujan lebat disertai dengan angin kencang, petir. Aku bersama mas tuin, masih berteduh dirumah kost-an sambil nonton TV.
Karena hari ini harus berangkat ke Jogjakarta, maka mau tidak mau harus berangkat hujan-hujan dengan baju hujan, kalo tidak mau kemalaman karena mas tuin hari ini mau ke Magelang ada suatu urusan katanya.
Jam menunjukan 14:14 WIB.
Kami berangkat dari kost-an dengan memakai perlengkapan lengkap, baju hujan beserta celananya dengan helm pengaman dikepala tiba-tiba dijalan dengan ketingian air 15 CM.
hhhaa . . . aku terbayang ketika masih kecil dulu sering main-main air, lumpur pada saat ujan tiba walaupun dulu sering dimarah ibu, pas pulang dengan pakaian kotor, sekujur badan dengan kedinginan jari tangan dan  kaki-kaki mengkerut semuanya sambil mendengar ibu ngomel-ngomel, sembari minum teh anget.
Mas Tuin pun juga bilang gitu hehehe . . . mungkin hampir sama lah cerita kami berdua.
Sebentar lagi kami hampir datang ke Stasiun kereta PURWOSARI.
Mas Tuin bilang”, mau tunggu apa ngak . .. !!!
Terus aku bilang ngak usah lah . . . terimakasih sudah mau ngantar .
Sesampai di stasiun aku segera ke loket tiket tujuan Jogjakarta, dapet tiket aku langsung ketempat  penunguan, karena habis ujan kursi-kursi yang tersedia basah kena percikan ujan. .. yang lembat tadi, ya udah aku sambil berdiri saja nungunya. Tidak lama kemudian kereta  dari Jogjakarta di Umumkan akan datang bersiap-siap lah aku dengan tas bawaan ku.
Setiba kereta, aku langsung naik dan mencari kursi yang masih kosong, melihat kursi kosong itu bersegera aku cepat-cepat duduk disana. Karena kereta ini tidak menyediakan tempat duduk yang banyak penumpangnyapun banyak. Langsung duduk tanpa bicara dan bertanya . ..  tapi keheran ku disini semuanya  perempuan, aku sendiri yang paling ganteng, cuek aja pikir ku .. . .  toh! Nanti ada yang bakal bilang ataupun negorr . ..
Tak lama kemudian bener sudah prasangka ku gerbong ini memang khusus wanita.
Mas ini gerbong khusus wanita
Oh! Ya mbk ...
Maaf ya....
Aku tadi buru-buru
Mbknya”, iYa ngak apa-apa
Dan aku langsung pindah ke gerbong selanjutnya ehh!! Ternyata masih ada tempat kursi yang kosong . . .
Ini dua poto nenek yang sempat saya abadikan dengan kamera ponsel saya, bukan ponsel orang tau tetangga hhe. . .!!

Dua nenek ini sudah tidak dapat tempat (kursi) lagi, jadi terpaksa mereka duduk dibawah lesehan, sebenarnya sudah saya tawari untuk duduk di kursi mengantikan saya, nenek menolak karena temannya (nenek), yang satu juga tidak dapat duduk
Ya! udah akhirnya saya tetap duduk walaupun sebernarnya agak kasihan juga tetapi saya sudah berbaik hati untuk menawarnya untuk duduk diatas, walaupun sebenarnya aku sempat berpikir lama untuk menawarkan kursi ini.
Ini adalah tiket kereta Api PRAMEKS ekonomi tanpa tempat duduk.

---terimakasih sobat sudah berkunjung .. .