.fb_like_box { -moz-border-radius:5px 5px 5px 5px; border-radius:10px; background:#f5f5f5; border:1px dotted #ddd; margin-bottom:10px; padding:10px; width:500px; height:20px; }

Minggu, 09 Desember 2012

jahe kok Poligami

Poligami JAHE
SOLO malam ini begitu sejuk dan terlihat cerah, bersama kerlap—kerlip bintang di atas sana, walaupun sedikit rintik—rintik ujan di luar sana tetapi sepertinya sudah mulai berhenti. Badan terasa dingin lemes dan tak bertenaga karena belum sempat makan walaupun tadi sore sudah makan sebungkus nasi angkringan di tambah dengan lauknya khas kota Solo.

Malam ini mungkin enak—nya kita nyari wedeng atau ngopi—ngopi dulu  mumpung malam ini ujan gak terlalu deras, “kata mas TuiN”. Karena beberapa malam kemaren itu ujan rintik-rintik tak berhenti tapi kalo kita keluar bisa basah juga.

Berhubungan besok pagi saya sudah mau pulang ke Jogja, jadi..!! malam ini kami putuskan untuk keluar kost, mencari minuman  yang anget- anget, pikiran kami tertuju pada wedeng JAHE ( angkringan itu ), salah satu yg bisa menghagatkan badan kalo musim dingin, ujan- ujan gini...

Aku bersama mas TuiN. . . . di tongkrongan angkringan.
aku pesannya minuman wedeng JAHE + SUSU, Sedangkan mas TuiN wedeng JAHE + TEH. . 



















Inilah wedeng JAHE + SUSU

Dan ini wedeng JAHE + TEH

Disinilah singkat ceritanya....! aku sama mas TuiN, menemukan minuman JAHE yang bisa Poligami ( itu yang dinamakan oleh mas TuiN  ). Aku juga sempat  bingung...!!, mas TuiN pesan minuman JAHE teh, soalnya aku belum pernah kalo JAHE + TEH.

Malam ini kami membahas tetang wedeng JAHE + SUSU dan wedeng JAHE + TEH, yg berpoligami. Malam ini memang malam yg mengasik-kan, kami baru tau kalo JAHE juga bisa Poligami hhaa—rasanya lucu bercampur bingung... !! tetapi kami berdua sangat  menikmati—nya

Uke—
Sobat—inilah sedikit cerita dari Kota SOLO..

Selasa, 04 Desember 2012

Panjat Pinang di Desa


MASIH Teringat
Panjat PINANG

Di desa ternyata panjat pohon pinang kulitnya yang dirapikan, kemudian ditambah dengan oli yang hitam dibaluri lagi dengan sejenis ( gemuk ), buat pelicin rantai, panjat pohon pinang ini malah sangat ngetren sekali di desa.

Ini pasti licin sekali . .. .
Dan bukan hal yang mudah untuk sampai ke puncak yang tertinggi.

Sekarang pada umumnya anak- anak sekolahan yang  pada suka, kalau zaman saya dulu, masyarakat umum yang banyak dan suka, anak- anak sekolah malah jarang ingin melakukan panjat pinang tapi kalo sekarang malah pergeseran masyarakat umum yang malah meningalkan pekerjaan tahunan panjat pinang ini.

Kini masyarakat desa hanya ingin tidak lumput untuk menyaksikan panjat pinang tersebut, karena panjat pinang yang diadakan setahun sekali ini mengundang tawa- tawa masyarakat yang menyaksikan secara langsung.

Beberapa buah poto yang sepat saya abadikan.


Beberapa anak- anak terlihat sangat menikmati dengan berwajah ceria memanjat pohon pinang



Hampir sampai ketujuan puncak, ada beberapa hadiah yang menarik berupa buku tulis, pensil, pena dan banyak lagi hadiahnya kebanyakan perlengkapan alat- alat sekolah.



Masyarakat-pun terlihat antusias  melihat anak- anak panjat pinang yang begitu bersemangat, sebelum sampai ketujuan utamanya.

Mimpilah yang akan menunda mereka anak- anak desa nanti. Membawa kejalan yang lebih tinggi lagi yaitu Perguruan Tinggi.


Sabtu, 01 Desember 2012

di Desa Kundi masih ada karnaval


Karnaval di Desa KUNDI
Karnaval di Desa Kundi (Kepulauan Bangka Belitung) Bangka Barat masih terjaga dengan utuh, pertama kali dulu pada angkatan kami pada tahun 2000 waktu itu saya masih teringat duduk di bangku kelas 3 MTS. Tingkat SLTP.

Semenjak pertama kali di sekolahan aku mengenal karnaval, rasanya masih terdengar aneh di telinga.

Waktu itu aku bersama temen – temen memilih menjadi anggota TNI dengan wajah garang, muka di coret- coret dengan panci bekas pengorengan yang hitam legam itu, baju ketat loreng- loreng dengan memakai senjata laras panjang lengkap.

Aku masih sangat bangga bahwa sampai sekarang ini tahun 2012 karnaval di Desa Kundi masih terjaga dan bahkan mengalami kemajuan.

Terlihat kecerian anak-anak tingkat SD
Dengan mengenakan pakaian kebaya, menirukan adegan nenek- nenek, lengkap dengan tongkatnya dengan wajah yang ceria berbinar-binar.
 Anak-anak menyorakkan tentang menjaga kebersihan lingkungan di desa terutama desa KUNDI, kerena kebiasaan  membung sampah sembarangan
kali ini mengajak anak-anak dan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan desa 


Menirukan suku-suku anak dalam (di pedalaman pulau- pulau terpencil di Indonesia ).


ini kegembiraan anak- anak desa kundi dalam acara karnaval...
Masih menirukan suku- suku anak pedalaman seperti di Papua, Kalimantan dan banyak lagi yang lainnya.

Perkembangan memang cepat sekali, menyelusuri perkotaan bahkan ke desa-desa terpencil termasuk desa saya. Kepulauan Bangka Belitung ialah sebuah pulau yang terhimpit  oleh pulau-pulau terbesar di Indonesia seperti Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Karena berkat teknologi itulah sehingga informasi sengat cepat meluas ke-seluruh penjuru dunia.